
Luna Maya mendapat kejutan dari ultah dari Lunatic. (Foto-foto: Indra K/BI & dok.Lunatic)
Yap, Luna balik lagi ke layar kaca. Dia kelihatan penuh semangat hari itu. Belasan Lunatic datang untuk memberi support. Mereka berbaur di antara puluhan penonton yang juga kelihatan antusias.
Memasuki usia dua tahun komunitas Lunatic, bersamaan dengan sidang perdana Ariel tanggal 22 November 2010, Lunatic tak pernah berhenti memberi semangat dan support kepada Luna. Sesuai moto mereka: “Lunatic ada karena Luna Maya dan akan selalu ada untuk Luna Maya”.
pendar bahagia terpancar dari mata Ayeng. Dia datang jauh-jauh dari Manado ke Jakarta hanya untuk melihat Luna dari dekat. Tak berapa lama, 13 Lunatic lainnya datang. Di Studio Penta, mereka kompak mengenakan kaos putih bertuliskan “Lunatic”. Tentu saja ada yang mengoordinasi. Namanya Chairani Chairul atau Chai, Ketua Lunatic. Satu per satu anggota Lunatic masuk studio dengan tertib. Begitu yang ditunggu-tunggu menyusul masuk, sontak disambut tepuk tangan, disusul teriakan memanggil-manggil namanya. Break acara, digunakan untuk berinteraksi dengan Luna. Betapa kagetnya Luna, melihat belasan Lunatic di acara itu.

Kumpul bareng sang pujaan.
Ayeng  tampak lega setelah bertemu Luna. Dia senang dan bangga bisa melihat  Luna tegar. Padahal badai masalah tak henti-henti menerpa. Yang bikin  kami geleng-geleng kepala, selesai bertemu Luna, dia melanjutkan  perjalanannya ke Bandung untuk memberi support juga kepada Ariel.  Berarti pulang ke Manado, bisa punya banyak cerita. Di Manado, menurut  Ayeng, penggemar Luna lumayan banyak. “Ya Allah, senangnya enggak  terhingga. Sampai enggak bisa tidur semalaman, terbayang terus wajah Kak  Luna. Berasa masih mimpi bisa bertemu Luna. Soalnya dia, kan artis  besar,” ungkap Ayeng bangga. Lunatic datang ke acara Dahsyat. 
Ini  sudah kesekian kali Lunatic mendukung Luna. Hal yang sama juga  dilakukan saat Luna mendapat masalah terkait beredarnya video mesum.  Tidak ada satu pun Lunatic yang mundur. Lunatic tetap setia. Malah hari  demi hari anggota Lunatic bertambah. Entah di Facebook, Twitter, atau  blog Lunatic Community. “Aku tahu Luna itu baik. Ketika dia tertimpa  kasus seperti ini, kami ikut sedih. Orang banyak yang menghujat, memberi  komen negatif lewat Facebook dan Twitter Lunatic,” ungkap Annisa, salah  satu koordinator Lunatic yang berdomisili di Bandung.
Anggota  Lunatic sudah telanjur sayang dengan Luna. Bukannya tidak peduli atau  masa bodoh. “Kalau benar di video itu mereka, ya saya juga enggak  mungkin ikut-ikutan. Saya juga mengerti, mana yang salah dan mana  enggak,” kata Annisa. Dia mengibaratkan, hubungan persahabatan. Di saat  sang sahabat kena musibah, tidak mungkin kita meninggalkan begitu saja.  “Sekalipun sahabat kita salah, kita harus tetap merangkul,” tukas dia,  kemudian berkata yakin, keran rezeki Luna di dunia hiburan tidak akan  berhenti mengalir. “Apalagi dia punya bakat, potensi, dan pekerja keras.  Dia juga kuat banget, mau kena badai sekeras apa, tetap tegar.” Hal-hal  positif dalam diri Luna inilah yang dijadikan motivasi dan inspirasi. Lunatic memegang semboyan "Lunatic ada karena Luna Maya, dan akan selalu ada untuk Luna Maya."
Terbentuk  pada 22 November 2008, hingga kini anggota resmi Lunatic mencapai tiga  ribu orang yang. tersebar di seluruh Indonesia, bahkan sampai luar  negeri. Seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei. “Awal bertemu itu di  blog Kak Luna. Sering ngobrol antarpengunjung blog. Akhirnya, kami  sepakat buat bertemu di 7sins, kafe Kak Luna. Enggak sengaja malam itu  bertemu Mbak Vita (manajer Luna) dan Kak Luna. Terus kami mengajukan ide  buat bikin Lunatic dan mereka setuju. Akhirnya diresmikan deh Lunatic.  Enggak ada syukuran khusus kok,” Chai menceritakan cikal bakal  terbentuknya Lunatic.  Anggota awal Lunatic hanya tujuh orang.
Luna keberatan jika wadah untuk penggemarnya menggunakan kata “lovers” di belakangnya. “Awalnya kami punya beberapa nama. Nah, Kak Luna bilang enggak mau pakai nama lovers. Akhirnya kami pilih Lunatic, terinspirasi kegilaan Kak Luna di Dahsyat dulu, hehehe,” terang Chai. Dari situ Lunatic dan Luna mulai mengakrabkan diri. “Kak Luna yang mempertemukan kami, dan kami sepakat bikin moto ‘Lunatic ada karena Luna Maya dan akan selalu ada untuk Luna Maya’,” tutur Chai. Nonton bareng film Bride Wars, dilanjutkan makan-makan, jadi kegiatan pertama Lunatic dengan Luna. Betapa senangnya Lunatic.
Di sisi lain, mereka jadi melihat seorang figur publik dari kacamata berbeda. Luna dinilai Lunatic sosok artis yang baik, apa adanya, dan yang bikin mereka angkat topi, tidak jaim. “First impression waktu pertama bertemu, ramah banget. Setelah kenal, dia sangat menghargai kami sebagai fans. Perhatian banget. Di blog dia suka menyapa dan menjawab pertanyaan kami,” Chai mengatakan. Apa yang istimewa dari Lunatic? Kekompakan dan kebersamaan, begitu kata Chai. “Enggak ada syarat khusus masuk Lunatic. Yang penting sayang sama Kak Luna dan enggak ada perploncoan. Iuran awalnya 100 ribu rupiah. Buat kas. Kalau kami mau bikin acara kecil-kecilan, pakai uang dari situ. Dapatnya kaus dan ID card,” Chai menjelaskan persyaratan jadi anggota Lunatic.
Tidak jarang Luna mengajak mereka kumpul untuk makan-makan atau sekadar haha hihi. “Kalau kumpul sama teman-teman Lunatic rutin sebulan sekali. Tapi kalau kumpul sama Kak Luna, sekali-kali saja. Setahun 2-3 kali. Sisanya tergantung Kak Luna lagi tampil di mana. Biasanya kami datang. Kak Luna bilang: Senang banget, tapi malu. Aku, kan bukan siapa-siapa, sama saja kayak yang lain,” kata Chai, menirukan ucapan artis asal Bali itu. Saking baiknya, Luna sering memberi subsidi kepada Lunatic. “Dia kasih dalam jumlah besar buat semua. Katanya buat kami makan-makan atau jalan-jalan. Dia enggak tega lihat kami kejar-kejar dia ke sana kemari. Malah pernah kami mau pesankan apartemen buat menginap di Jakarta. Tapi kami tolak.”
Anggota Lunatic kebanyakan cewek, Chai memperkirakan sekitar 75 persen. Mungkin kegiatan Lunatic lebih terpusat di Bandung dan Jakarta. Tapi jangan khawatir dulu buat Lunatic di luar kota. “Pas Kak Luna ada acara di kota tertentu, kami hubungi koordinator di kota itu. Biasanya ada acara kumpul-kumpul sama kak Luna,” beri tahu Chai. Tahu bagusnya Luna, Lunatic tahu pula kurangnya Luna. “Dia itu moody. Kalau lagi bete, enggak bisa disembunyikan. Di depan anak-anak pun jutek,” kata Chai maklum.
Narasumber : Tabloid Bintang Indonesia Edisi 1.018 Tahun XX minggu ke 4 november 2010
